Rabu, 03 Februari 2016

Reruntuhan Musim Dingin



“Kupikir, sebaiknya kamu jangan jatuh cinta kepada penulis. Ia lebih banyak memeras kenangan, sebanyak mungkin dari dirimu, untuk kemudian ditinggalkan.”
Nalea tidak mendengarnya sebagai sebuah peringatan. Mereka tetap kian dekat. Nalea tidak paham apakah ia jatuh cinta atau tidak.
Reruntuhan Musim Dingin

“Saya benar-benar takut,” jawab wanita itu.
“Takut apa?”
“Saya takut tidak bisa merasakan ketakutan lagi sama sekali.”
Abnormaphobia

Seandainya bisa, kita akan memilih untuk menolak perjumpaan dengan sebagian orang dan menghalau perpisahan dengan sebagian yang lain dalam hidup. Sayangnya, hidup sejatinya mengenai perputaran perjumpaan dan perpisahan tanpa henti. Musim semi lirih berlalu, sementara musim dingin runtuh perlahan. 
Dan meskipun tidak menginginkannya, kita terpaksa mengalaminya. Berjumpa dengan orang yang kemudian kita sesali, berpisah dengan orang yang tak mungkin ditemukan pengganti.
Seperti halnya perjumpaan dan perpisahan yang disuguhkan Sungging Raga. Tak terduga. 

Harga : Rp 50.000 (Diskon 15%) Rp. 42.500
Pesan SMS/WA 0856-0100-1190 ~ Lokasi Jogja ~ Bisa Kirim


0 komentar

Posting Komentar