Kehadiran roman sejarah ini, bukan saja dimaksudkan untuk
mengisi sebuah episode berbangsa yang berada di titik persalinan yang pelik dan
menentukan, namn juga mengisi isu kesusastraan yang sangat minim menggarap
periode pelik ini. karena itu hadirnya roman ini memberi bacaan alternatif
kepada kita untuk melihat jalan dan gelombang sejarah secara lain dan dari
sisinya yang berbeda. Tetralogi ini dibagi dalam format empat buku. pembagian
ini bisa juga kita artikan sebagai pembelahan pergerakan yang hadir dalam
beberapa periode. Dan roman ketiga ini, Jejak Langkah, adalah fase
pengorganisasian perlawanan. Minke memobilisasi segala daya untuk melawan
bercokolnya kekuasaan Hindia yang sudah berabad-abad umurnya. namun Minke tak
pilih perlawanan bersenjata. Ia memilih jalan jurnalistik dengan membuat
sebanyak-banyaknya bacaan Pribumi. Yang paling terkenal tentu saja Medan
Prajaji. Dengan koran ini, Minke bereru-berseru kepada rakyat Pribumi tiga hal:
meningkatkan boikot, berorganisasi, dan menghapuskan kebudayaan feodalistik.
Sekaligus lewat langkah jurnalistik, Minke berseru-seru: 'Didiklah rakyat
dengan organisasi dan didiklah penguasa dengan perlawanan.'
Harga : Rp 143.000 (Diskon 15%) Rp. 121.550
Pesan SMS/WA 0856-0100-1190 ~ Lokasi Jogja ~ Bisa Kirim
0 komentar
Posting Komentar