Kamis, 28 Januari 2016

Drama Mangir


Setelah Majapahit runtuh pada 1527, Jawa kacau balau dan
bermandi darah. Kekuasaan tak berpusat, tersebar praktis
di seluruh kadipaten, kabupaten, bahkan desa. Perang terusmenerus
menjadi untuk memperebutkan penguasa tunggal.
Permata-permata kesenian, baik di bidang sastra, musik, dan
arsitektur tidak lagi di temukan. Selama hampir satu abad
jawa dikungkung oleh pemerintahan teror (schrikbewind), yang
berpolakan tujuan menghalalkan cara.
Salah satu bentuk pemerintahan teror itu diungkapkan secara
jernih dalam buku ini. Penembahan senopati, raja Mataram
kurun 1575-1607, yang bercita-cita menjadi penguasa tunggal,
menundukkan perlawanan gigih penduduk desa Mangir dengan
cara kotor dan keji. Wanabaya atau Ki Ageng Mangir, pemimpin
desa yang letaknya kurang 20 km dari ibukota, dirayu putri
kesayangan. Senapati dijebak, dan kemudian dibunuh dalam
sebuah pertemuan keluarga.
Buku ini, yang ditulis Pramoedya di Pulau Buru dan sempat
hilang beberapa tahun, membuka wawasan kita untuk melihat
lebih seksama kelemahan dan ketimpangan sistem pemerintahan
silam, serta pengaruhnya pada masa sekarang.

Harga : Rp 45.000 (Diskon 15%) Rp. 38.250
Pesan SMS/WA 0856-0100-1190 ~ Lokasi Jogja ~ Bisa Kirim

0 komentar

Posting Komentar