Kehadiran roman sejarah ini, bukan saja dimaksudkan untuk
mengisi sebuah episode berbangsa yang berada di titik persalinan yang pelik dan
menentukan, namun juga mengisi isu kesusastraan yang sangat minim menggarap
periode pelik ini. Karena itu hadirnya roman ini memberi bacaan alternatif
kepada kita untuk melihat jalan dan gelombang sejarah secara lain dan dari
sisinya yang berbeda. Tetralogi ini dibagi dalam format empat buku. Dan roman
keempat, Rumah Kaca, memperlihatkan usaha kolonial memukul semua kegiatan kaum pergerakan
dalam sebuah operasi pengarsipan yang rapi. Arsip adalah mata radar Hindia yang
ditaruh di mana-mana untuk merekam apa pun yang digiatkan aktivis pergerakan
itu. Pram dengan cerdas mengistilhkan politik arsip itu sebagai kegiatan
pe-rumahkaca-an. Novel besar berbahasa Indonesia yang menguras energi
pengarangnya untuk menampilkan embrio Indonesia dalam ragangan negeri kolonial.
Sebuah karya pascakolonial paling bergengsi.
Harga : Rp 137.000 (Diskon 15%) Rp. 116.450
Pesan SMS/WA 0856-0100-1190 ~ Lokasi Jogja ~ Bisa Kirim
0 komentar
Posting Komentar